Senin, 02 November 2009

Tehnik Dalam Mengumpulkan Data

Pengumpulan data berarti mencatat peristiwa atau mencatat karakteristik/atribut elemen atau mencatat nilai variabel. Selain studi dokumen, ada dua alat pengumpulan data utama lain yang harus dikuasai oleh seorang peneliti dalam menjawab permasalahan penelitian. Alat pengumpulan data di samping studi dokumen, adalah pengamatan dan wawancara. Seperti telah diketahui dalam bab sebelumnya studi dokumen sebagai alat pengumpulan data dapat berdiri sendiri, artinya dapat saja sebuah penelitian hanya menggunakan studi dokumen sebagai satu-satunya alat pengumpulan data. Sedangkan alat pengumpulan data berupa wawancara dan/atau pengamatan harus menggunakan kombinasi dengan studi dokumen yang sifatnya saling melengkapi. Apabila informasi dan data yang tidak dapat dihimpun melalui pencermatan dokumen/studi dokumen tertulis dan wawancara, maka alat pengumpulan data berupa ”diskusi kelompok” – focus group discussion menjadi pilihan dalam pengumpulan data penelitian tersebut, dimana peserta diskusi terpilih karena mempresentasikan karakter kelompok yang diwakilinya.

Penggunaan berbagai alat atau teknik pengumpulan data sangat terkait kepada permasalahan penelitian. Peneliti harus tahu dengan benar spesifikasi data yang diperlukan yang digunakan untuk menjawab tujuan penelitian. Spesifikasi data yang dikumpulkan di antaranya mengidentifikasikan konsep-konsep yang terkandung dalam tujuan penelitian. Konsep-konsep tersebut kemudian dikembangkan ke dalam definisi operasional dimana definisi operasional ini menunjuk pada variabel-variabel. Di samping itu berkaitan dengan populasi penelitian, peneliti menentukan besar dan luasnya ruang lingkup penelitian. Yang membatasi jumlah hal yang harus diamati dan/atau diwawancari adalah kemampuan peneliti, keterbatasan penelitian dan waktu penelitian berlangsung.

Dalam pengumpulan data primer, yakni data yang diambil/diperoleh langsung dari lapangan disebut sebagai penelitian lapangan/penelitian empiris/penelitian sosiologis sebagai kontra dari penelitian dokumentasi/penelitian normatif murni maka peneliti harus menguasai teknik dari alat pengumpulan data yang digunakan. Dalam pengumpulan data, setelah mengetahui dengan jelas dan jernih spesifikasi data yang diperlukan, maka peneliti dituntut memiliki kemampuan akan:

  1. Teknik pengumpulan data yang akan dipakai;
  2. Teknik pendekatan yang digunakan (nilai rata-rata/”mean”, nilai tengah/”median”. dan lain sebagainya;
  3. Instrumen yang akan digunakan (daftar pertanyaan berupa kuesioner, panduan/pedoman wawancara, daftar pengamatan, prosiding dari focus group discussion, dlsb);
  4. Mendeskripsikan langkah-langkah atau urutan yang harus diikuti dalam penggunaan instrumen;
  5. Penggunaan instrumen haruslah dipercaya dan menggunakan standar – reliable & valid, menguasai ukuran-ukuran yang digunakan dengan standar umum berdasarkan logika.

Contoh kegiatan pengumpulan data, di antaranya: mencatat hasil jawaban tersangka, mencatat tuntutan jaksa dan keputusan hakim, berapa lama terdakwa harus menjalani hukuman mencatat tanggal terjadinya peristiwa pencurian, mencatat jumlah uang yang dicuri, mencatat tanggal penyerahan barang bukti dan nilainya. Hasil pencatatan merupakan data mentah yang nantinya perlu dilakukan pengolahan dan analisis data.

Pembedaan penelitian hukum normatif dan sosiologis terletak dalam pendekatan desainnya. Penelitian hukum normatif menekankan pada langkah-langkah spekulatif-teoritis dan analisis normatif-kualitatif pada umumnya berdasarkan sumber data sekunder/dokumen/data publikasi. Sebaliknya, penelitian hukum yang sosiologis memberikan arti penting pada langkah-langkah observasi dan analisis yang bersifat empiris-kuantitatif pada umumnya berdasarkan data primer, sering disebut sebagai ”socio-legal research” .

Untuk mendapatkan pengetahuan dasar tentang alat/teknik pengumpulan, maka berikut ini akan dibahas istilah-istilah yang perlu dipahami dan pembahasan ringkas tentang alat/teknik pengumpulan data berupa pengamatan dan wawancara.

Survei
Survei adalah cara pengumpulan data yang dilakukan melalui pencacahan sample dari sesuatu populasi untuk memperkirakan karakteristik suatu obyek pada saat tertentu. . Ada dua karakteristik yang membedakan didalam survei, yaitu format data dan metoda analisa data. Survei tidak hanya terbatas kepada daftar pertanyaan saja tetapi juga riset keorang-orang. Penganalisisaan mungkin menggunakan informasi dari negara-negara, tahun, peristiwa organisasi dan sebagainya. Jika suatu analisa tersebut tidak digunakan kepada orang, misalkan saja riset suatu kota maka digunakan ukuran populasi, area, kepadatan, tingkat pengangguran).

JENIS SURVEI

1. Book Survey

Pada survei ini kita mempelajari buku-buku atau bahan-bahan bacaan yang berhubungan dengan masalah atau topik permasalahan yang akan diteliti. Dimana didalamnya termasuk: meneliti dokomen-dukumen, membaca buku-buku, karya ilmiah, majalah, dan buku bacaan lainnya yang berhubungan dengan leteratur ini.

  1. Experience Survey

Survei ini dilakukan pada orang-orang yang berpengalaman pada bidang-bidang tertentu yang menjadi objek penelitian kita.

  1. Survei diskriptif

Survei dalam metode ini biasanya digunakan untuk meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa sekarang. Survei ini biasanya dilakukan dengan langsung menanyakan kegiatan apa yang akan dilakukan (descriptive riset) dan mengapa masyarakat melakukan kegiatan tersebut (explanatory riset). Survei akan efektif apabila kita menggambarkan fenomena dan keadaan peristiwa yang digunakan. Biasanya survei ini digunakan untuk memperoleh suatu karakteristik dari ukuran populasi ( sensus ) tingkatan pengangguran, tingkat kejahatan, tingkatan kesehatan.

4. Explanatory Survey

Survei bersifat menjelaskan suatu fenomena yang digambarkan.Seperti,

· mengapa sebagian orang lebih miskin dari orang lain?

· mengapa tingkatan kepemilikan rumah merosot?

Teori yang ada memerlukan pengujian dan perancangan survei, sehingga data yang dikumpulkan diperlukan penelitian untuk mendapatkan penjelasan.

  1. Content Survey

Di dalam survei terlebih dahulu kita harus mengumpulkan informasi tentang suatu peristiwa kemudian menguraikannya. Sebagai contoh, jika kita ingin menguraikan pengangguran maka yang dilihat adalah hal apa digunakan untuk mengukur tingkat pengangguran.

Metode survei membedah dan menguliti serta mengenal masalah-masalah serta mendaptkanpembenaran terhadap keadaan dan praktik-praktik yang sedang berlangsung. Dalam metode survei juga dilakukan evaluasi serta perbandingan-perbandingan terhadap hal-hal telah yang dikerjakan.

6. Survei Normatif

Survei yang bertujuan untuk mencari kesimpulan-kesimpulan mengenai keadaan masyarakat tertentu. Norma-norma atau kreteria-kreteria tertentu yang berlaku pada masyarakat.

7. Survei Status

Survei yang bertujuan untuk mengetahui posisi atau status seseorang dalam masyarakat.

8. Survei Sekolah

Merupakan survei yang biasanya dilakukan didalam lingkungan sekolah.

9. Research Suevey

Merupakan semacam survei deskriptif.

C.Observasi


Observasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang cukup efektif untuk mempelajari suatu sistem Observasi merupakan pengamatan secara langsung terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Untuk mendapatkan hasil pengamatan yang baik, pengamatan harus dilakukan dalam waktu yang lama serta pengamat harus membiasakan diri untuk tidak mengganggu kewajaran objek yang diamati sehingga hasil pengamatan dapat optimal.

Daftar Pustaka

Cooper, Donal,R. “Metodelogi Penelitian Bisnis” Jakarta:Erlangga.1997.

Nazir, Moh.“Metodelogi Penelitian”.Jakarta:Ghalia Indonesia. 2003.

Supranto.”Metodelogi Riset”. Jakarta:FE UI.1991.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar